Pagi ini kami memulai kerja dengan doa pagi yang beda dari seperti biasanya.
Hening..sunyi.. dan kebisuan menyelimuti bibir kami.
Pagi yang biasanya ceria dengan penuh sapaan selamat pagi berubah menjadi kesunyian.
Mengapa berubah seperti ini? tanya tiap pribadi yang baru saja sampai di sekolah dan belum mengetahui apa yang sedang terjadi.
Memang, hari ini SMP Tarakanita 2 sedang berduka karena seorang guru yang dikenal ceria, energik, suka menolong, pekerja keras telah meninggalkan kita semua.

Dalam rangka 175 tahun kongergasi CB dan 60 tahun Yayasan Tarakanita, para civitas akademika sekolah tarakanita di wilayah Jakarta dan Banten kembali mengadakan aksi peduli lingkungan dengan melaksanakan kegiatan tanam pohon di bantaran kali (sungai) Ciliwung di daerah Balaraja-Banten.

Bulan Desember bagi sekolah-sekolah katolik identik dengan natal. Tidak ketinggalan pula sekolah SMP Tarakanita 2. Perayaan Natal siswa dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2012. Perayaan dilaksanakan dengan kesederhanaan namun tetap juga meriah.
Sebagai awal perayaan natal, seluruh guru-karyawan dan para siswa mengikuti misa bersama di aula gedung pastoral. Baru pertama kali ini misa sekolah dilaksanakan di tempat ini sebab gedung gereja yang baru belum selesai dipugar.

28 Oktober merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari tersebut merupakan tonggak sejarah para pemuda menyatukan tekat dalam semangat Sumpah Pemuda. Pada masa itu para pemuda bertekat " Berbangsa satu bangsa Indonesia, Bertumpah darah satu tumpah darah Indonesia, dan Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia".

BANTAR GEBANG, Mendengar kata tersebut yang terngiang diotak kita adalah sampah, kotoran, tempat yang menjijikkan. Namun ketika kita memahami lebih lanjut, ternyata begitu besar kegunaan dari tempat ini. Bayangkan, apabila tidak ada tempat pembuangan sampah tersebut, pasti akan membuat Jakarta dan sekitarnya menjadi kotor dan kumuh.