Article Detail

Kesetiaan Terhadap Puisi

Kesetiaan Terhadap Puisi
(Ulasan Puisi karya Ignatius Febrian Waka)

 

Identitas Karya:
Judul  Puisi    : Dengan Puisi Aku
Penyair         : Taufiq Ismail

     Puisi ini merupakan karangan dari penyair besar Indonesia, yaitu Taufiq Ismail. Puisi yang berjudul “Dengan Puisi Aku” terdiri dari 12 baris. Puisi ini menyiratkan makna yang amat dalam. Puisi ini berhasil membawa banyak amanat yang terdapat pada puisi tersebut.

     Puisi ini berisi curahan hati penyair yang akan terus menulis puisi hingga menua. Di dalam puisi ini penyair juga menjelaskan bahwa dirinya berdoa, memprotes, menangis, dan bersyukur melalui puisi. Selain itu, puisi ini mewakilan perasaan penyair dalam menjiwai puisi.

     Makna dari puisi ini adalah mengungkapkan tentang perasaannya tentang kehidupan melalui puisi. Kata kunci puisi ini adalah dengan puisi aku. Kata inti puisi ini adalah aku. Rima dari puisi ini adalah a-a-b-b. Nada dari puisi ini adalah kharismatik.

     Berdasarkan puisi yang dibuat oleh Taufiq Ismail, pembaca dapat merasakan bahwa sang penyair setia terhadap puisi. Hal ini membuktikan bahwa penyair mampu mengemas puisi tersebut dengan baik meskipun pada beberapa bagian terdapat kesan yang melebih-lebihkan. Terlepas dari kelemahan tersebut, puisi ini tetap memberi semangat, terutama kepada penyair-penyair lain, yaitu meskipun usia terus bertambah, tetapi jangan pernah berhenti untuk berkarya.

      Karena ditulis berdasarkan peristiwa-peristiwa yang pernah dialami oleh penyair, maka dalam puisi tersebut kata “aku” merupakan sang penyair. Di dalam puisi ini penyair mengungkapkan bahwa ia akan terus menulis puisi hingga menua.

      Negeri ini sangat membutuhkan  penyair-penyair muda  di tengah banyak usia penyair-penyair yang sudah tua. Banyak orang yang tak mau menjadi penyair karena menganggap bahwa menjadi penyair itu susah. Jangan sampai berbagai karya yang dihasilkan oleh penyair punah karena tak ada orang yang mau menjadi penyair. Kita harus melestarikan karya-karya yang dihasilkan oleh para penyair agar tidak punah.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment