Article Detail

RAKER HARI KE-2 SMP TARAKANITA 2 JAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2016-2017

Diawali dengan mendengarkan bacaan kitab Suci dan doa pagi, Raker SMP Tarakanita 2 Jakarta memasuki hari kedua. Terdapat beberapa pergeseran acara dari yang sudah diagendakan. Ini terkait dengan acara lain yang harus dilaksanakan pada hari kedua raker tersebut.

Agenda utama hari kedua raker ini, meliputi :

Sesi pertama. Dalam sesi ini, Bp. Heribertus Susanto, selaku Wakakur memaparkan beberapa hal terkait dengan, SAPTA, PKT, Theacher Learning, dan Standar Pendidikan Tarakanita.

SAPTA, merupakan wadah bagi guru untuk melakukan administrasi pembelajaran dengan berbasiskan web. Melalui SAPTA diharapkan administrasi guru dapat terorganisir dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan guru dalam ber-KBM. Diharapkan, bulan Oktober 2016 nantinya administrasi SAPTA sudah dapat setengahnya terselesaikan.

PKT (Pendidikan Karakter Tarakanita) merupakan pendidikan karakter bercirikan Tarakanita dengan tujuan utama untuk membentuk karakter peserta didik yang memiliki semangat “Cinta Kasih Tanpa Syarat Yang Berbela rasa.” Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sangat diharapkan peran serta dari guru dan karyawan SMP Tarakanita 2 dalam memberikan keteladanan bersikap dan bertindak kepada setiap peserta didik. Dengan demikian, keberhasilan Pendidikan PKT tidak saja menjadi beban dan tanggung jawab wali kelas, tetapi menjadi tanggung jawab semua anggota komunitas sekolah.

THEACHER LEARNING, merupakan forum bersama guru untuk belajar bersama guru serumpun bidang studi. Dengan forum ini diharapkan guru dapat saling berbagi pengalaman dalam pembelajaran maupun pengelolaan kelas. Direncanakan forum ini akan dilaksanakan minimal satu kali dalam setiap bulannya.

STANDAR PENDIDIKAN TARAKANITA. Bertujuan untuk membangun dasar yang baik pada peserta didik supaya memiliki kompetensi tinggi, berbela rasa dan berwawasan lingkungan dengan kesadaran dan bersusah payah terus bekerja dengan keinginan keinginan besar untuk maju. Standar Pendidikan Tarakanita tersebut mencakup empat hal yaitu: Experience Learning, PBA, TIK, dan PBR. Experience learning merupakan pendekatan pembelajaran yang berbasiskan pada pengalaman peserta didik. PBA merupakan pembiasaan pembelajaran dengan menggunakan bahasa asing. Untuk menuju ke PBA ini, beberapa guru terutama yang mengampu bidang studi MIPA telah mendapatkan pelatihan Bahasa Inggris. Diharapkan di  dalam pelaksanaan KBM dan juga penyusunan RPP guru-guru MIPA tersebut mulai menggunakan bahasa asing. TIK, setiap guru diharapkan berkemampuan di dalam memanfaatkan TIK tidak saja sebagai alat untuk belajar, tetapi juga sebagai sumber belajar. Kemampuan TIK yang dimaksud meliputi keterampilan menggunakan aplikasi MS. Word, MS. Excel, MS. Power point dan IT. PBR, merupakan pembelajaran dengan berbasis pada riset atau penelitian.

Sesi kedua. Pada sesi ini, Kepala Sekolah memaparkan tugas dan tanggung jawab karyawan non edukatif yang mencakup TU dan PP. Untuk pembagian tugas TU dan PP tersebut tidak jauh berbeda dengan di tahun sebelumnya.

Sesi ketiga. Pada sesi ini Wakasis menyampaikan berbagai program sekolah terkait dengan program kesiswaan, di antaranya : MOPDB, Misa Awal Tahun, Upacara Bendera, Perayaan 17 Agustus, HPSN, Bulan Kitab Suci, Carolus Day, Karya wisata kelas 8, Retret kelas 9, Seminar Narkoba, Seminar Seksualitas, Rekoleksi kelas 7 dan 8, Perayaan Imlek dan Perayaan Hari Besar keagaamaan, dan LDK. 

Bidang kesiswaan yang lain, yang juga dibahas adalah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat siswa di bidang akademik maupun non akademik. Sebagai wadah penyaluran minat dan bakat tersebut, SMP Tarakanita 2 menyelenggarakan berbagai bidang ekstrakurikuler yaitu : Bina Iman, Pramuka, Futsal, Basket, Seni Rupa, Seni Musik, Kir, dan TIK. Diharapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut bakatdan minat anak dapat dikembangkan dengan baik.

--Ndt—

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment