Article Detail
SMP TAR-Q 2 MEROKET DI TMII
Archie Trison begitulah namanya, si peraih juara harapan III Lomba IPTEK Tingkat Regional DKI. Siswa kelas VIIIB ini selain jago dalam bidang IPTEK, juga memiliki cita-cita menjadi pemain futsal dan memiliki hobby bermain game.
Sebelum mengikuti lomba tingkat regional, Archie menjalani latihan tentang Rocket Air pada tanggal 1 Oktober. Persiapan yang mereka lakukan adalah memahami cara pembuatan dan peluncuran roket. “ Rumusnya sulit ... ,tetapi pembuatannya tidak terlalu sulit , sich†ungkap Archie.. Pihak IPTEK TMII-lah yang membimbing mereka. Kesulitan yang dialami adalah saat meluncurkan, arahnya kurang tepat karena faktor angin. Namun, perhitungan sudut evelasi dan tekanan yang ia lakukan udara sudah tepat.
Tanggal 2 Oktober 2011 lomba diselenggarakan IPTEK TMII. Peserta lomba tersebut berjumlah 97 orang. Siswa yang mewakili SMP Tarakanita 2 adalah Archie (kelas VIIIB) dan Bagaskara (kelas VIIB). Dalam lomba tersebut mereka diberi dua kali kesempatan untuk melakukan peluncuran. Pertama, Archie gagal karena rocketnya melenceng ke kanan dari target. Kedua, berhasil masuk ketempat sasaran (target di lingkaran kuning, yang berjarak dua meter dari pusat). Ia meraih juara harapan III, dengan nilai 12.
Pada tanggal 2 Oktober 2011,ia menerima piala dari Ketua Panitia. Hadiah-hadiah yang ia peroleh, antara lain: piala, sertifikat, flashdisk 4GB, kaos, dan gelas.
Kemenangan sebelumnya membawa Archie kembali mengikuti lomba pada tingkat nasional. Lomba itu berlangsung pada tanggal 8-9 Oktober 2011 di TMII. Pesertanya berjumlah 89 orang, dari DKI 20 orang termasuk Archie. Dari provinsi lain 69 orang. Persiapan dilakukan di sekolah dan di TMII. Di sekolah, ia berlatih dengan Pak Adi (latihan meluncurkan). Pelatihan pada tanggal 6 Oktober dilakukan kembali di TMII. Di sana ia berlatih membuat rocket air dengan memperhitungkan peluncuran, serta mencoba meluncurkan rocketnya.
Kesulitan yang dialami Archie dalam meluncurkan rocketnya pada tingkat nasional masih sama dengan kesulitan yang ia alami pada tingkat regional yaitu faktor angin. Archie juga mengaku kalau ia kurang mengerti dengan rumus yang dijelaskan, sehingga ia menggunakan rumus yang sama yang ia pakai pada tingkat regional. Ia juga mengatakan bahwa roket yang dirakit dalam lomba di tingkat nasional jauh lebih bagus daripada sebelumnya.
Kali ini,roket yang ia luncurkan melenceng ke arah kiri, sehingga tidak mencapai target. Sayangnya, pada lomba kali ini , ia tidak berhasil menyumbangkan piala untuk SMP Tar-Q 2. Walau demikian, ia tidak putus asa. jika ada lomba lagi , ia mengaku ingin ikut kembali.
Kesan dan pesan yang dapat ia ambil dan ia berikan adalah ia menjadi semakin mengerti cara merakit rocket dan meluncurkannya. Ia juga berpesan agar jika mengalami kegagalan , kita harus tetap berusaha. Kita harus percaya diri , berusaha, dan pantang menyerah..
Tim Basista
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment