Article Detail

Takakura, Kurangi Sampah Dari Rumah

Sampah, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan telah benar-benar menjadi permasalahan yang tidak dapat dipandang enteng. Seiring pesatnya pertambahan jumlah penduduk, di setiap harinya beribu-ribu ton sampah dihasilkan sebagai imbas dari berbagai kegiatan konsumtif maupun produktif yang terjadi di masyarakat. Dengan semakin meningkatnya produksi sampah tersebut, tentu saja permasalahan yang muncul selanjutnya adalah berkenaan dengan ketersediaan lahan bagi tempat pembuangan bagi sampah tersebut.

Menyadari betapa semakin sulitnya masyarakat dalam membuang sampah, khususnya terhadap sampah-sampah yang berasal dari limbah dapur rumah tangga, SMP Tarakanita 2 Jakarta bermaksud mengajak dan memberikan edukasi sedini mungkin kepada para peserta didik untuk berperilaku bijak terhadap sampah. Perilaku bijak yang dimaksudkan adalah tidak serta merta membuang sampah-sampah yang ada, namun terhadap sampah-sampah tersebut peserta didik diharapkan mampu memilah-milah sampah yang mungkin masih bisa dimanfaatkan secara daur ulang. Salah satu upaya mengurangi sampah dengan cara memanfaatkan kembali sampah tersebut adalah kegiatan pengomposan.

Melalui pengomposan, sampah tidak terbuang begitu saja tetapi terdaur ulang menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Terdapat dua macam pengomposan yaitu pengomposan aerob dan anaerob. Pengomposan aerob yaitu pengomposan dengan memanfaatkan oksigen dan pengomposan anaerob yaitu pengomposan tanpa memanfaatkan oksigen. Kedua jenis pengomposan ini dapat dipilih dengan pertimbangan akan ketersedian sumber bahan, alat pemrosesan dan sumber daya manusianya.

Rabu, 26 Oktober 2016 dalam ajang Pekan Promosi Bersama Sekolah Tarakanita Blok Pluit 2016 di salah satu ruang pamer pendidikan Bidang IPA diperkenalkan kepada pengunjung sebuah teknologi sederhana dalam pengomposan sampah dengan sebutan Pengomposan Takakura. Takakura merupakan proses pengolahan sampah melalui pengomposan terutama terhadap sampah-sampah organik dengan menggunakan oksigen/aerob.
Pengomposan dengan Takakura bisa dibilang sangat mudah dan sederhana, alat dan bahan yang diperlukan pun sangat mudah didapatkan. Alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi : keranjang berlubang/berpori, kerdus bekas, sarung tangan, pengaduk, pisau/gunting potong/mesin potong, dan sisa sayuran atau dedaunan.
Selanjutnya untuk proses pengomposan Takakura ini dapat dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut:
  1. Siapkan keranjang berlobang/berpori.
  2. Masukkan kerdus di pinggir keranjang berlubang/berpori.
  3. Potong sisa sayuran/daun-daunan menggunakan pisau/gunting/mesin potong.
  4. Masukkan potongan sisa sayuran/dedaunan tersebut ke dalam keranjang berpori yang dilapisi kardus.
  5.  Tutup bagian atas dengan menggunakan kardus.
  6. Aduk bahan-bahan tersebut secara berkala sambal menambah potongan sisa sayur/daun-daunan.
  7. Jika warna sisa sayuran/daun-daunan sudah coklat/hitam, kompos sudah siap dipanen.
Melalui kegiatan pengomposan ini diharapkan sampah-sampah yang terutama berasal dari limbah rumah tangga tersebut semakin hari semakin berkurang karena sampah-sampah tersebut tidak dibuang begitu saja tetapi diolah menjadi kompos. Selanjutnya, kompos ini dapat dijadikan sebagai pupuk bagi tanaman-tanaman di sekitar rumah karena kompos tersebut tidak menimbilkan aroma busuk. –Ndt--
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment