Article Detail
FGD, Learning Forum Empat Standar Pendidikan
Rabu, 14 September 2016, sejumlah guru SMP Tarakanita 2 Jakarta bersama dengan Bapak Aris Singgih selaku Kepala Jenjang Pendidikan SMP Yayasan Tarakanita Wilayah Jakarta terlibat dalam Focus Grup Discusion atau FGD. Menjadi topik dalam diskusi tersebut adalah Empat Standar Penddikan Tarakanita dan Pendidikan Karakter Tarakanita atau PKT.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Aris Singgih kembali menginformasikan bahwa dalam rangka menuju Tarakanita Baru, maka yayasan telah menentapkan empat ketentuan yang harus diperhatikan oleh para pelaku pendidik di dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. Empat ketentuan yang selanjutnya dikenal dengan sebutan Empat Standar Pendidikan Tarakanita tersebut merupakan suatu konsep pembelajaran yang menekankan akan pemanfaatan terhadap bahasa asing, pemanfaatan IT, pembelajaran EL dan Pembelajaran Berbasis Riset.
Sebagai implementasi awal dari empat standar pendidikan, dengan difasilitasi oleh divisi pendidikan, segenap guru bidang studi telah melakukan MGMP. Dalam MGMP tersebut, dilakukan pemetaan terhadap SK dan KD untuk tiap-tiap mata pelajaran disertai dengan alternatif penerapan standar pendidkan tersebut di dalam kegiatan pembelajarannya. Berbekal hasil pemetaan tersebut, diharapkan guru mulai mengimplementasikan empat standar pendidikan Tarakanita dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. “Jadi dalam pertemuan FGD kali ini, lebih dimaksudkan sebagai sharing, sejauh mana Bapak dan Ibu telah mencoba menerapkan empat standar tersebut di dalam kegiatan pembelajaran,” tegas Bapak Aris.
Selanjutnya dalam FGD yang berlangsung dari pukul 13.00 s.d. pukul 15.00 itu pun terjadi saling berbagi pengalaman dari masing-masing guru bidang studi tentang sejauh mana dan bagaimana bapak dan ibu guru telah mengimplementasikan empat standar tersebut dalam kegiatan belajar mengajar.
Di akhir pertemuan, Bapak Aris kembali berharap agar bapak dan ibu guru sedari sekarang mulai menerapkan empat standar tersebut di dalam kegiatan belajar mengajar, misalnya mulai menggunakan bahasa Inggris untuk membuka dan menutup pelajaran, memberikan pujian dan bertegur sapa ringan dengan siswa. Niscahnya melalui upaya sederhana tersebut secara lambat laun akan menjadi terbiasa. ---Ndt---
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment