Article Detail
Penggalang SMP Tarakanita 2 Berlatih Bernyanyi Dasa Dharma
Bertempat di pendopo sekolah, para pramuka penggalang Gudep 0.515 - 0.516 SMP Tarakanita 2 Jakarta kembali mengawali kegiatan latihan pramuka dengan upacara pembukaan latihan. Usai mengikuti upacara pembukaan latihan penggalang, para pramuka penggalang Gudep 0.515 - 0.516 SMP Tarakanita 2 Jakarta bersiap mengikuti serangkaian acara kegiatan latihan di hari Rabu, 7 September 2016.
Bertindak sebagai pembina dalam upacara pembukaan kali ini, Kakak Adi. Dalam sambutannya Kakak Adi kembali mengajak para pramuka penggalang untuk senantiasa bertindak dan berperilaku disiplin serta bersungguh-sungguh di dalam mengikuti seluruh kegiatan hari ini. Meskipun selaras dengan jiwa pramuka sebagai pribadi yang selalu senang, riang dan gembira, tetapi hendaknya setiap pribadi pramuka dalam melakukan segala sesuatu harus didasari dengan keseriusan, kesungguhan hati, kedisiplinan dan ketekunan. Kemudian setelah selesai mengikuti upacara pembukaan, seluruh pramuka penggalang bersiap mengikuti acara inti kegiatan hari ini.
Dengan mengambil posisi duduk bersila di seputar pendopo sekolah, para pramuka penggalang dengan bimbingan Kakak Sri diajak untuk mendengarkan lagu Dasa Dharma Pramuka. Setelah beberapa kali lagu diperdengarkan ulang, kemudian para penggalang diminta untuk ikut bernyanyi mengikuti iringan lagu tersebut. Beberap kali lagu diputar ulang dan bersamaan itu juga para penggalang kembali ikut bernyanyi. Selama berlatih lagu ini, terlihat para penggalang mengikutinya dengan bersemangat, mereka ikut melantunkan lagu dengan lantang dan tidak terlupakan mengikuti tepuk tangan sesuai yang ada di dalam lagu.
Setelah hampir setengah jam berlatih, latihan penggalang kali ini pun dilanjutkan dengan menyajikan sebuah permainan kuis asah logika. Dengan dibagi menjadi beberapa kelompok besar, para ppenggalang berkumpul dipandu oleh kakak-kakak pembina. Dalam kelompok tersebut kemudian kakak pembina mengatakan bahwa para penggalang tersebut merupakan generasi-generasi penerus dan pemegang estafet kepemimpinan. Namun tidak semua yang hadir tersebut layak dan patut menjadi pemegang estafet kepemimpinan sehingga perlu dilakukan tes. Kemudian kakak pembina mengajukan beberapa pertanyaan dan para penggalang berusaha menjawab dengan menggunakan logika yang benar.
Tepat pukul 14.00 WIB, Kakak Dian berkenan mengajak para penggalang untuk secara bersama-sama melakukan doa penutup dan kemudian membubarkan barisan penggalang. –Ndt--
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment