Article Detail
Pertemuan Orang Tua Siswa Kelas IX Tahun Ajaran 2016-2017
Sabtu, 13 Agustus 2016 bertempat di pendopo SMP Tarakanita 2 Jakarta, sekolah kembali menggelar pertemuan dengan orang tua/wali siswa. Setelah pada Sabtu kemarin sekolah mengundang segenap orang tua/wali siswa kelas VII, maka dalam pertemuan kali ini sekolah mengundang segenap orang tua/wali siswa kelas IX tahun ajaran 2016-2017.
Pertemuan diawali pembawa acara dengan memaparkan apa yang menjadi tujuan penyelenggaraan pertemuan tersebut. Sebagaimana tertera dalam undangan, tujuan pertemuan orang tua/wali siswa adalah sebagai wahana untuk menjalin komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua/wali siswa. Diharapkan dengan pertemuan ini, dapat terjalin sinergi antara sekolah dan orang tua sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat membuahkan hasil yang maksimal.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Sekolah menyampaikan selamat datang dan sekaligus terima kasih kepada segenap orang tua/wali siswa yang telah hadir. “Tanpa disadari waktu berjalan begitu cepat, 2 tahun sudah Bapak/Ibu orang tua siswa menitipkan putra-putri di sekolah. Itu berarti, perjalanan putra-putri Babak/Ibu di sekolah ini telah memasuki babak akhir. Babak penentu berhasil tidaknya putra-putri Bapak/Ibu di bangku SMP nantinya,” tegas Kepala Sekolah. Kepala sekolah menyinggung juga isu yang belakangan berkembang terkait pergantian menteri pendidikan kita. Menanggapi merebaknya isu full day school belakangan ini dan banyaknya pertanyaan yang muncul berkenaan dengan ada tidaknya UN di tahun ini, Kepala Sekolah berharap agar orang tua tetap tenang. Sekolah akan segera membeikan informasi secepatnya bila ada perkembangan lebih lanjut.
Memasuki acara inti pertama, Bp. Heribertus Susanto selaku Wakasek Kurikulum menegaskan kembali kepada hadirin tentang kurikulum yang berlaku di SMP Tarakanita 2 Jakarta. Karena pada tahun pembelajaran ini, sekolah masih menerapkan KTSP 2006, maka secara umum bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran dan proses penilaian siswa tidak akan jauh berbeda dengan yang telah dialami oleh siswa-siswi di tahun ajran kemarin. Terkait evaluasi belajar siswa, terpapar beberapa bentuk evaluasi yaitu, Ulangan Harian, UTS dan UAS serta US. Dalam kesempatan ini juga disampaikan tentang KKM dan Kriteria Kelulusan Peserta Didik Kelas IX. Direncanakan di akhir tahun pembelajaran nanti, siswa-siswi kelas 9 akan mengahdapi rangkaian Ujian Akhir yang lazim disebut dengan UNBK. Guna menghadapi UNBK tersebut sekolah secara dini akan membekali siswa melalui penambahan jam belajar, memberikan beberapa kali try out ujian. Direncanakan kegiatan tersebut akan dimulai setelah mid semester ganjil nanti.
Pada acara inti kedua, Bp. Dwi Antara, Waka Bidang Kesiswaan, berkesempatan memberikan penegasan kembali kepada segenap hadirin tentang penyelenggaraan pendidikan karakter di Sekolah Tarakanita. Kepada segenap orang tua/wali siswa, dipaparkan kembali tentang Cc5-Plus dan KPKC sebagai roh dalam penyelenggaraan pendidikan di Tarakanita. Pada sesi ini, Bp. Dwi Antara juga menjelaskan keberadaan tata tertib sekolah. Tujuan dari penerapan tata tertib sekolah, tidak lain adalah sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku setiap siswa selama berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Masih dalam kesempatan ini, Bp. Dwi juga memaparkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah pada tahun pembelajaran 2016-2017. Melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler tersebut diharapkan minat dan bakat siswa di bidang akademik dan non akademik dapat dikembangkan.
Pada sesi berikutnya, Ibu Sri Lestari, dari Staf Bimbingan dan Konseling sekolah dalam sesinya memberikan sebuah pemahaman tentang perlunya bimbingan karir terhadap siswa kelas 9. Pada jenjang kelas 9 ini, siswa perlu diberikan pembimbingan sehubungan dengan ke jenjang mana nantinya akan melanjutkan sekolah setelah lulus SMP. Dalam kesempatan ini juga, Ibu Sri Lestari menyinggung tentang bergesernya perilaku siswa dan orang tua siswa terhadap dunia pendidikan. Dicontohkan, kasus penganiayaan guru yang dilakukan oleh siswa dan orang tuanya yang baru-baru ini. Tentu hal ini menjadi keprihatinan kita bersama. Agar hal itu tidak terjadi lagi, sekolah melalui staf bimbingan konselingnya mengharapkan kerja sama yang baik dari segenap orang siswa. Pada sesi ini juga, diberikan gambaran bagaimana menjadi orang tua yang baik. Menurut Ibu Sri, beberapa perilaku baik yang harus dilakukan orang tua terhadap anak di antaranya; berikanlah teladan yang baik, luangkanlah waktu untuk anak , pahami karakter anak dengan baik, tetapkan aturan yang jelas, kembangkan kemandirian anak, bersikaplah konsisten terhadap anak, hindarkan pelaksanaan disiplin yang kaku, jelaskan aturan dan keputusan orang tua kepada anak, berilah perlakuan hormat terhadap anak, dan beranilah meminta maaf bila bertindak salah terhadap anak.
Selanjutnya, pada sesi perwakilan wali kelas, Ibu. Vina Elpheria menyampaikan secara singkat kondisi peserta didikk kelas 9 tahun ajaran 2016-2017 yang terdiri dari 102 siswa terbagi menjadi tiga kelas paralel. Kelas 9A dengan wali kelas Ibu Vina Elpheria, kelas 9B dengan wali kelas Bp. Nardata dan kelas 9C dengan wali kelas Bp. Isak Kriswantoro.
Di sesi akhir pertemuan, terlontar beberapa pertanyaan berkenaan dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler, waktu dan tempat pelaksanaan ret-ret siswa kelas 9, dan beberapa pertanyaan seputar pendampingan belajar tambahan. Seratus buah tempat duduk yang semula dipenuhi orang tua/wali siswa termasuk di dalamnya, Ibu Lusi, Ibu Mega perwakilan dari FKKSKM Sinar Kasih yang hadir dalam pertemuan ini, satu persatu mulai terlihat kosong seiring selesainya doa penutup dalam pertemuan kali ini. –Ndt--
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment